Vision Pro: Tren Baru Pembelian Aplikasi – Pernahkah Anda merindukan saat dimana aplikasi cukup dibeli sekali tanpa biaya tambahan bulanan atau langganan? Inilah konsep yang kini kembali hadir melalui Vision Pro, perangkat terbaru dari Apple.
Vision Pro menghadirkan tren baru yang disebut One-and-Done App Purchases. Model ini memungkinkan pengguna membayar satu kali untuk mengunduh aplikasi dengan akses penuh ke semua fiturnya.
Tidak ada biaya bulanan atau biaya tambahan. Menurut data dari Appfigures, lebih dari 54% aplikasi di Vision Pro menggunakan model pembayaran satu kali.
Di App Store Apple, hanya sekitar 5% aplikasi iOS yang menggunakan model pembelian sekali beli. Namun, hal ini berbeda dengan ekosistem Vision Pro.
Menurut Eric Abbruzzese, Direktur Riset di ABI Research, pengembang Vision Pro memilih model pembelian satu kali karena platform ini masih tergolong baru. Mereka ingin mengamankan pendapatan lebih awal sambil mengurangi risiko kerugian.
Model ini dianggap lebih stabil dibandingkan model berbasis langganan yang lebih umum di iPhone. Selain itu, pengguna Vision Pro masih perlu waktu untuk memahami manfaat dari perangkat ini sebelum mereka siap berkomitmen pada model langganan.
Dengan pembelian sekali beli, pengguna memiliki kontrol penuh atas aplikasi yang mereka miliki.
Pengembang aplikasi Vision Pro lebih memilih pembayaran di muka agar mereka dapat langsung mendapatkan pengembalian investasi.
Menurut Rob Enderle, Presiden Enderle Group, model ini memberikan jaminan pengembalian investasi, terutama untuk platform baru yang memiliki risiko kegagalan lebih tinggi.
Aplikasi dengan pembelian satu kali sering kali memiliki basis pengguna yang lebih berkomitmen. Model ini membuat pengembang dapat membidik pengguna yang serius dan bersedia membayar penuh di awal.
Selain itu, ini juga meningkatkan eksklusivitas aplikasi yang tersedia di Vision Pro.
Pengembang yang membuat aplikasi dengan kebutuhan pasar tertentu, seperti aplikasi produktivitas, edukasi, atau sains, cenderung lebih memilih model pembelian sekali beli.
Aplikasi semacam ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan yang spesifik, seperti aplikasi periodik interaktif yang dihargai sekitar $98.
BACA JUGA: Teknologi Wearable: Inovasi Canggih Kekinian
Menurut data dari Appfigures, rata-rata harga aplikasi VisionPro sekitar $5,67. Harga ini terbilang terjangkau jika dibandingkan dengan harga perangkat Vision Pro sendiri yang mencapai $3.499.
Sebagian besar aplikasi VisionPro dihargai $9,99 atau kurang, membuatnya lebih mudah diakses oleh pengguna.
Namun, ada beberapa aplikasi premium yang dijual dengan harga lebih tinggi. Sebagai contoh, sebuah tabel periodik interaktif dijual seharga $98.
Meskipun harganya lebih mahal, aplikasi semacam ini cenderung menyediakan fitur eksklusif yang tidak tersedia di aplikasi biasa.
Pengembang aplikasi VisionPro mengambil pendekatan yang berbeda dari pengembang aplikasi iPhone. Menurut data dari Appfigures:
Mengapa hal ini terjadi? Pengguna VisionPro lebih selektif dan mungkin lebih enggan membayar langganan bulanan. Karena itu, pengembang lebih memilih model pembelian sekali beli.
Sebagai perbandingan, pengembang iOS memiliki audiens yang lebih luas dengan miliaran pengguna di seluruh dunia, memungkinkan mereka menggunakan model langganan yang berkelanjutan.
Meski tren pembelian sekali beli menarik, pengembang VisionPro juga menghadapi sejumlah tantangan.
Apple telah menghapus semua perangkat lunak Vision Pro dari “top charts” di App Store, membuatnya lebih sulit ditemukan. Hal ini membatasi visibilitas aplikasi, terutama bagi pengembang yang baru memulai di platform ini.
Pengguna VisionPro secara umum saat ini masih relatif kecil, kurang dari 200.000 pengguna. Ini jauh lebih kecil dibandingkan pengguna iPhone yang mencapai miliaran orang di seluruh dunia.
Ini berarti pengembang harus lebih berhati-hati dalam memilih strategi monetisasi aplikasi mereka.
Aplikasi iOS yang dioptimalkan untuk VisionPro menggunakan model langganan. Model ini lebih menarik bagi pengembang karena menghasilkan pendapatan berkelanjutan.
Untuk bersaing, pengembang VisionPro perlu membuat aplikasi dengan nilai tambah yang signifikan agar pembelian satu kali terasa sepadan.
Seiring berkembangnya platform VisionPro, banyak pakar teknologi percaya bahwa pengembang akan mulai bereksperimen dengan model monetisasi baru. Rob Enderle memprediksi bahwa pengembang akan lebih banyak mengadopsi model berbasis langganan dan freemium.
Model freemium memungkinkan pengguna mencoba aplikasi secara gratis sebelum membeli akses penuh. Sementara itu, model langganan memungkinkan pengembang memperoleh pendapatan berulang dari pelanggan tetap.
Kehadiran VisionPro telah membawa perubahan dalam strategi monetisasi aplikasi. One-and-Done App Purchases menawarkan cara yang lebih transparan bagi pengguna untuk membeli aplikasi tanpa komitmen berlangganan.
Meskipun penghapusan perangkat lunak VisionPro dari “top charts” App Store menjadi tantangan, pengembang tetap optimis.
Sebagian besar dari mereka percaya bahwa seiring bertambahnya pengguna VisionPro, platform ini akan menghadirkan lebih banyak peluang monetisasi.
Ingin memanfaatkan tren aplikasi Vision Pro untuk bisnis Anda? IPTEC Digital Solution siap membantu Anda membangun aplikasi canggih dengan dukungan VR dan AR.
Bersama IPTEC, Anda dapat menciptakan aplikasi yang tidak hanya unik, tetapi juga mampu menghadirkan pengalaman pengguna yang imersif.
Saatnya bergabung dalam revolusi digital! Hubungi kami sekarang dan jadilah bagian dari transformasi teknologi masa depan bersama IPTEC Digital Solution.